Pertumbuhan pemegang DOGE terhenti setelah lonjakan di bulan Februari. Relative Strength Index (RSI) telah turun sejak minggu lalu namun masih overbought, menunjukkan potensi tekanan jual di masa depan. Selain itu, pembentukan death cross pada garis Exponential Moving Average (EMA) mengirimkan sinyal bearish untuk harga DOGE.
Analisis teknis ini menunjukkan adanya pergeseran sentimen pasar karena momentum jangka pendek melemah dibandingkan jangka panjang, meningkatkan kekhawatiran di kalangan investor tentang arah harga DOGE di masa depan. Pola-pola tersebut diawasi dengan ketat sebagai indikator tren pasar dan potensi perubahan perilaku investor.
Momentum Dogecoin Maret Melambat Setelah Lonjakan Pemegang Januari-Februari
Antara 30 Januari dan 10 Februari, DOGE mengalami peningkatan signifikan dalam basis pemegangnya. Ia menambahkan 500.000 pemegang baru sehingga mencapai total 6,3 juta yang mengesankan. Tak lama kemudian, dalam kurun waktu dua minggu, nilai pasarnya mengalami lonjakan yang luar biasa, naik dari $0.084 pada tanggal 26 Februari menjadi $0.18 pada tanggal 4 Maret. Hal ini menunjukkan pertumbuhan substansial sebesar 114% hanya dalam enam hari.
Sepanjang Februari, pemegang DOGE terus meningkat, meningkat dari 6,34 juta pada 10 Februari menjadi 6,51 juta pada akhir bulan. Meskipun ada pertumbuhan ini, ada tren yang menunjukkan bahwa antusiasme terhadap DOGE mungkin berkurang. Dari 9 Maret hingga 18 Maret, pemegang DOGE berfluktuasi tipis antara 6,56 juta dan 6,57 juta, menunjukkan periode stagnasi.
Pola ini memiliki arti khusus bagi DOGE, karena peningkatan signifikan dalam jumlah pemegangnya secara konsisten menandai kenaikan harga sebelumnya. Stagnasi jumlah pemegang saat ini dapat menunjukkan bahwa harga DOGE mungkin akan stabil atau segera terkoreksi.
DOGE RSI Menurun, Tapi Masih Overbought
Dalam dua minggu terakhir, Relative Strength Index (RSI) 7 hari untuk DOGE telah bergeser secara signifikan dari level tertinggi 81 ke 70. Penyesuaian ini terjadi dengan latar belakang periode yang ditandai dengan kenaikan harga. Menariknya, RSI berada di atas 80, namun harga terus naik meskipun demikian.
RSI berfungsi sebagai alat untuk mengukur kecepatan dan besarnya pergerakan harga terarah, yang beroperasi dalam rentang dari 0 hingga 100. Pembacaan yang melampaui angka 70 menunjukkan bahwa suatu aset mungkin berada dalam kondisi jenuh beli (overbought). Hal ini dapat diikuti dengan penyesuaian harga atau periode konsolidasi.
Kemunduran sederhana RSI DOGE dari level tertinggi menunjukkan sedikit berkurangnya momentum bullishnya. Berada di dekat wilayah overbought sering kali menandakan fase stabilisasi harga yang akan segera terjadi seiring upaya pasar untuk menemukan keseimbangan baru. Atau mungkin mengisyaratkan pembalikan tren yang akan terjadi jika tekanan jual mulai melebihi minat beli.
Prediksi Harga DOGE: Bisakah Turun Di Bawah $0.10?
Pemeriksaan baru-baru ini terhadap grafik harga 4 jam untuk Dogecoin (DOGE) mengidentifikasi formasi death cross. Indikator teknis ini, berdasarkan garis Exponential Moving Average (EMA), menunjukkan potensi tren penurunan DOGE. Death cross terbentuk ketika EMA jangka pendek berpotongan ke bawah dengan EMA jangka panjang.
Berbeda dengan Simple Moving Average (SMA) yang memberikan bobot yang sama pada semua harga dalam periode tertentu, EMA memberikan signifikansi yang lebih besar pada harga terkini. Pembobotan ini dicapai melalui rumus matematika yang menggabungkan faktor peluruhan, sehingga lebih menekankan titik data terbaru. Akibatnya, garis EMA bereaksi lebih cepat terhadap fluktuasi harga, menawarkan pandangan tren harga yang lebih responsif dibandingkan SMA.
Harga DOGE saat ini menunjukkan dukungan kuat di $0.13. Namun jika kurang kuat, harga DOGE bisa diturunkan menjadi $0.084. Itu berarti koreksi 42% terkait dengan harga saat ini.
Di sisi lain, DOGE sangat dipengaruhi oleh BTC. Jika BTC naik lagi, DOGE dapat kembali ke tren turun saat ini dan segera naik ke $0.18 atau $0.19.